Tuesday, May 14, 2013

Inspirasi: Memulai Bisnis - Putri Pingitan - Silaturrahim

Assalamu alaikum.

--------

Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (HR Muslim)

--------



Banyak pebisnis bertanya-tanya, setelah produk di tangan, bagaimana menjalankan bisnis selanjutnya?

Mari simak kisah fiktif berikut.

Dahulu di sebuah desa hidup seorang ibu dengan seorang putrinya. Sang ibu merawat dan menjaga si putri dengan sepenuh hati. Ia ingin agar putrinya tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang memikat hati.

Singkat cerita si putri tumbuh besar menjadi seorang gadis cantik. Ia begitu dilindungi oleh sang ibu dan tidak diperkenankan meninggalkan rumah. Sang ibu khawatir ia akan disakiti orang, atau bahkan diculik orang.

Waktu berjalan. Para gadis di desa itu satu per satu menikah. Hingga akhirnya si putri saja yang belum menikah. Mengingat umurnya yang sudah semakin dewasa, sang ibu mulai khawatir, kalau-kalau putrinya akan menjadi perawan tua tak bersuami.

Maka ia memutuskan untuk melakukan sesuatu. Ia mendandani putrinya dengan dandanan terbaik bak seorang "putri" asli. Harapannya, seorang pemuda tampan, atau bahkan pangeran kaya akan datang melamar putrinya.

Namun waktu terus berlalu, jangankan pangeran, bahkan seorang pemudapun tak muncul.

Sang ibu begitu bingung. Apa gerangan yang salah?

--------

Sekarang kembali ke bisnis kita. Produk sudah di tangan. Kita yakin bahwa produk kita berkualitas bagus dan akan memuaskan pembeli. Selanjutnya, apa?

Selanjutnya tentu mencari pembeli yang akan membeli produk kita.

Pada dasarnya posisi kita tak ubahnya dengan sang ibu dalam kisah di atas. Setelah membacanya, apakah anda sudah mengerti letak kesalahan sang ibu?

Batul! Bagaimana mungkin seorang pemuda tampan atau pangeran datang melamar bila ia tidak pernah mengumumkan kepada khalayak bahwa ia memiliki seorang putri cantik yang siap dilamar?

Produk atau jasa yang kita jual adalah putri kita. Maka segeralah mengumumkan kepada 'dunia' bahwa kita punya putri yang siap dilamar.

Caranya?

Gampang. Mulailah dari 'dunia' terdekat anda. Orang-orang di sekitar anda, kawan-kawan anda, keluarga anda, tetangga anda, siapa saja. Intinya, beritahukan mereka bahwa anda punya produk/jasa yang bagus yang anda jamin mereka akan puas bila membelinya.



Maka jangan pandang enteng peran sebuah kartu nama. Sebagai pebisnis, kartu nama adalah senjata penting. Selain berperan sebagai 'pengenal diri', ia juga bisa berperan sebagai 'katalog' bisnis kita. Jadi, buatlah desain kartu nama anda seinformatif mungkin namun tidak perlu norak. Intinya, bagaimana kartu nama anda berbicara kepada orang yang anda berikan bahwa anda punya 'seorang putri yang siap dipinang'.

Selanjutnya, pikirkan cara bagaimana supaya anda bisa memberitahukan kepada sebanyak mungkin orang, bukan sekedar di sekitar anda, bahkan di seluruh dunia kalau bisa, bahwa anda punya produk bagus untuk dijual.

Zaman 'kuda sudah gigit keju' kayak sekarang, kalau kepengen lebih besar kemungkinan berhasil, gunakan kemudahan yang ditawarkan teknologi. Bayangkan bila kita harus mendatangi orang satu per satu untuk memberitahukan mereka tentang produk kita (walaupun metode ini juga metode yang tidak harus kita tinggalkan sepenuhnya), berapa banyak waktu, tenaga, dan biaya yang diperlukan?

Dengan kemajuan teknologi, anda bisa menjangkau banyak orang dengan lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah. Persis seperti yang saya lakukan sekarang dengan menjangkau anda melalui blog ini.

Jika anda mengerti filosofi menjual 'putri yang siap dipinang' di atas, maka anda bisa memikirkan berbagai cara untuk melakukannya. Jangan lupa untuk mengevaluasi cara yang mana yang paling cocok dengan anda, dengan produk anda, dengan pasar anda, dengan kemampuan anda? Juga, evaluasi setiap cara, hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki?

Sesunggunya apa yang saya tulis di atas adalah kata lain dari bersilaturrahim.

Jelas sekali dalam hadits yang saya kutip sebagai pembuka di atas bahwa silaturrahim akan membawa keluasan rezeki bagi orang yang melakukannya.

Seorang penjual mesti banyak melakukan silaturrahim. Silaturrahim memiliki arti yang sangat dalam dan kelebihan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sekedar berpromosi.

Maka seorang penjual akan senantiasa mempertahankan hubungan baik dengan orang-orang yang dikenalnya. Bukan sekedar itu, ia juga berusaha mengenal orang-orang yang tidak dikenalnya, dan membina hubungan baik pada akhirnya. Bukankah jumlah orang yang tidak kita kenal jauuuuuh lebih banyak daripada orang yang kita kenal? Bukankah itu juga berarti adalah potensi pasar yang jauuuuuh lebih besar?

Sebagai penutup inspirasi kali ini, kita simpulkan kembali bahwa setelah produk di tangan dan anda siap berbisnis, maka langkah selanjutnya adalah mengumumkan kepada dunia tentang 'siapa anda' dan 'produk anda'.

Tidak sabar untuk terjun bermuamalah (berbisnis) dan menerapkan ide-ide dalam inspirasi ini? Mengapa tidak segera bergabung sebagai RESELLER atau AGEN dari produk Otak-otak Khas Amindja? Caranya ada di sini.


0 comments:

Post a Comment