Wednesday, May 15, 2013

Inspirasi: Barokah Vs Untung

Assalamu alaikum.

-----------------

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’rof: 96)

----------------------



Betulkah bahwa kita berbisnis untung mencari keuntungan?

Betul! Itu tidak terbantahkan. Namun mari kita camkan bahwa bisnis bukan melulu cari keuntungan. Bahkan, bila ada yang lebih baik daripada keuntungan, tidakah itu lebih layak untuk kita jadikan sebagai tujuan utama?

Apa ada yang lebih baik daripada keuntungan? Ada. Itulah Barokah. Barokah dari Allah SWT. Semua barokah pasti mendatangkan keuntungan. Tapi belum tentu setiap keuntungan itu membawa barokah.

Dr. Nashir Al-Juda'i dalam kitab At-Tabruk, hal 39 menjelaskan sebagaimana termuat dalam muslim.or.id, bahwa barokah  dalam Al Quran dan As Sunnah adalah langgengnya kebaikan, kadang pula bermakna bertambahnya kebaikan, atau bahkan bisa dua-duanya.

Keuntungan adalah kebaikan. Setiap bisnis memerlukan ini. Kita perlu untung dalam menjual produk atau jasa yang kita pasarkan sebab untung itu yang bisa membuat bisnis kita tetap berjalan. Namun apakah semua untung itu baik?

Saya ingin berbagi kisah kecil dari pengalaman saya. Sebagai UKM, bisnis saya berjalan secara sederhana. Tidak seperti perusahaan besar dengan sistem rumit-rumit, semua hal dalam bisnis rumahan saya terjadi layaknya di kebanyakan rumah.

Dalam aktifitas produksi, terkadang kami kehabisan bahan-bahan sederhana. Seperti telur, misalnya. Karena keadaan mendesak, membeli di warung cina depan rumah adalah alternatif terbaik. Maka salah seorang karyawan kami sering melakukannya. Warung cina ini 'digawangi' oleh beberapa orang. Terkadang yang jaga adalah si bapak, kadang si ibu, kadang pula si anak. Anehnya, tergantung siapa yang sedang jaga, harga jual barangnya juga bisa berbeda. Setelah beberapa lama, kami akhirnya jadi tahu bahwa ketika yang jaga adalah si bapak, harganya bisa lebih tinggi. Akibatnya, karyawan saya jadi sering-sering mengingatkan saya agar kami tidak kehabisan bahan baku untuk produksi. Karyawan ini merasa jengkel sebab si bapak, meskipun sudah diberitahu bahwa harga barang yang dibeli biasanya tidak segitu, tetap saja ngotot menjual dengan harga lebih tinggi.

Contoh ini adalah contoh bisnis yang semata-mata dilandasi oleh motivasi cari untung. Siapapun tentu tidak senang bila berhadapan dengan kasus seperti ini. Barokah akan hilang dari transaksi di mana salah satu pihak merasa tidak nyaman dari transaksi tersebut.

Maka selayaknya kita jadikan Barokah sebagai tujuan bisnis utama kita sedini mungkin. Mari berpikir sebelum mengambil langkah-langkah bisnis, apakah tindakan saya akan barokah?


Ingat, barokah itu adalah kebaikan yang berkelanjutan. Satu kebaikan dalam bisnis yang kita lakukan, akan menuntun kepada kebaikan lain. Ini sekaligus menjelaskan mengapa ada saja orang yang skala bisnisnya terlihat jauh lebih besar dibandingkan dengan orang lain, namun dalam jangka waktu begitu lama tidak juga bisa naik haji. Padahal banyak pebisnis UKM yang jauh lebih kecil darinya, belum apa-apa sudah bisa naik haji atau umroh.


Dengan berorientasi barokah, kita akan jadi lebih cerdas sebagai pebisnis. Kita akan jadi lebih jeli dalam menangkap peluang. Pebisnis berorientasi keuntungan semata akan menganggap enteng setiap peluang yang dianggapnya kecil. Padahal dalam Islam, kita dilarang untuk memandang enteng peluang kecil sebab boleh jadi peluang kecil tersebut adalah kunci pembuka menuju peluang yang jauh lebih besar.

Dengan bisnis yang berorientasi barokah, bukan sekedar keuntungan duniawi yang di depan mata, namun juga keuntungan ukhrawi.

Ingin memulai bisnis anda sendiri? Mari bergabung bersama kami sebagai AGEN & RESELLER produk Otak-otak Khas Amindja. Keterangan detail, silahkan baca di sini. Atau kontek kami di sini.

0 comments:

Post a Comment